BUTTERFLY STORY
BUTTERFLY STORY
Pdt. Ny. Maria Yulietta Silahooij, S.Th
"Seorang
pria menemukan sebuah kepompong. Ketika suatu saat kepompong tersebut
mulai sedikit membuka, pria tersebut duduk dan mengamati kupu-kupu dalam
kepompong tersebut selama beberapa jam. Kupu-kupu itu berupaya sekuat
tenaga untuk memaksa agar dirinya dapat keluar dari sebuah lubang yang
sangat kecil pada kepompongnya. Kemudian, kupu-kupu tersebut berhenti
dan tidak membuat suatu kemajuan. Tampaknya kupu-kupu tersebut telah
sampai pada titik di mana ia tidak dapat meneruskan upayanya lagi. Lalu
pria itu memutuskan untuk menolong sang kupu-kupu, ia mengambil sebuah
gunting dan memotong sisa kepompong tersebut. Kupu-kupu itu lalu
berhasil keluar dengan mudah. Namun sayangnya kupu-kupu tersebut
memiliki tubuh yang panjang dan kecil, serta sayap yang kusut. Pria itu
terus mengamati kupu-kupu itu sambil berharap bahwa suatu ketika
sayap-sayapnya akan membesar dan melebar, sehingga kupu-kupu itu dapat
menahan beban tubuhnya, yang dapat berubah menjadi lebih kecil jika
telah tiba saatnya.
Namun tak satupun harapan pria tersebut terjadi! Sebaliknya, kupu-kupu itu malah melewati sisa hidupnya dengan merangkak dan tubuh yang kecil, serta sayap-sayap yang kusut. Kupu-kupu itu tidak dapat terbang sama sekali.
Pria yang bermaksud baik ini tidak mengerti bahwa kepompong yang melindungi dan perjuangan yang diperlukan oleh seekor kupu-kupu untuk dapat keluar dari lubang yang sangat kecil tersebut adalah suatu proses alami. Dari proses inilah mengalir suatu cairan dari tubuh kupu-kupu tersebut ke sayap-sayapnya sehingga kupu-kupu itu mampu terbang ketika ia berhasil keluar bebas dari kepompongnya.
Terkadang perjuangan adalah hal yang kita butuhkan dalam hidup kita. Jika kita melewati hidup tanpa hambatan, maka kita akan cacat atau kehilangan kemampuan untuk mengatasi tantangan dalam hidup. Kita tidak akan menjadi sekuat diri kita saat ini. Dan kita tidak akan pernah mampu terbang.
Nikmatilah hari-hari saudara dan teruslah berjuang! Ketika saudara berada di bawah tekanan dan stres, ingat selalu bahwa saudara akan menjadi orang yang lebih baik lagi setelah saudara mampu mengatasi berbagai tantangan dalam hidup saudara."
Pdt. Ny. Maria Yulietta Silahooij, S.Th
Pdt. Ny. Maria Yulietta Silahooij, S.Th

Namun tak satupun harapan pria tersebut terjadi! Sebaliknya, kupu-kupu itu malah melewati sisa hidupnya dengan merangkak dan tubuh yang kecil, serta sayap-sayap yang kusut. Kupu-kupu itu tidak dapat terbang sama sekali.
Pria yang bermaksud baik ini tidak mengerti bahwa kepompong yang melindungi dan perjuangan yang diperlukan oleh seekor kupu-kupu untuk dapat keluar dari lubang yang sangat kecil tersebut adalah suatu proses alami. Dari proses inilah mengalir suatu cairan dari tubuh kupu-kupu tersebut ke sayap-sayapnya sehingga kupu-kupu itu mampu terbang ketika ia berhasil keluar bebas dari kepompongnya.
Terkadang perjuangan adalah hal yang kita butuhkan dalam hidup kita. Jika kita melewati hidup tanpa hambatan, maka kita akan cacat atau kehilangan kemampuan untuk mengatasi tantangan dalam hidup. Kita tidak akan menjadi sekuat diri kita saat ini. Dan kita tidak akan pernah mampu terbang.
Nikmatilah hari-hari saudara dan teruslah berjuang! Ketika saudara berada di bawah tekanan dan stres, ingat selalu bahwa saudara akan menjadi orang yang lebih baik lagi setelah saudara mampu mengatasi berbagai tantangan dalam hidup saudara."
Pdt. Ny. Maria Yulietta Silahooij, S.Th
Comments
Post a Comment